Senin, 31 Januari 2011

Pesona Air Terjun Bantimurung dan Kupu-Kupu, Maros

Taman Rekreasi BantimurungTaman Rekreasi Bantimurung
Anak-anak itu tampak bergembira, bermain air dengan riangnya pada salah satu kolam pemandian yang dasarnya berwarna biru. “Warna biru itu adalah keramik. Kami sengaja memasangnya karena banyak keluhan wisatawan yang kakinya luka karena tergores batuan tajam,” jelas Abidin petugas pemandu wisata Bantimurung. Taman Nasional Bantimurung di Kabupaten Maros merupakan wisata alam yang paling membanggakan masyarakat Sulawesi Selatan. Lokasinya terdapat di lembah bukit kars atau kapur yang curam dengan vegetasi tropis.
Tidak heran, kawasan ini juga menjadi area pertambangan batu kapur sebagai bahan baku semen. Sayangnya aktivitas seperti ini, jika terus dilanjutkan akan sangat merusak alam dan potensi wisata itu sendiri.
Secara geografis Objek Wisata Bantimurung memiliki luas wilayah mencapai 6.619,11 km2. Kesejukan udara dan keindahan alam, ditambah dengan suara gemericik air terjun yang jatuh dari ketinggian 15 meter dan memiliki lebar 20 meter, menjadikan Bantimurung sebagai objek wisata andalan.
Alam Bantimurung yang terkenal dengan Air terjun dan kupu-kupunya berjarak kurang lebih 30 km dari Kota Makassar. Jika menggunakan kendaraan pribadi, memakan waktu sekitar satu jam. Jika Anda dari Bandara, jarak tempuh sedikit lebih dekat, sekitar 35 menit menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum yang disebut pete-pete.
Air TerjunAir Terjun
Ketika memasuki kawasan Bantimurung, dari kejauhan wisatawan disambut dengan tulisan yang menempel di dinding bukit kars. Kemudian setibanya di gerbang taman rekreasi ini, sepasang gapura selamat datang berhias kupu-kupu raksasa di atasnya menyambut dengan ramah, setelah itu diikuti patung kera yang juga berukuran jumbo. Ini menandakan Bantimurung merupakan habitat asli kupu-kupu dan kera. Tahun 1856 – 1857 Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di sini untuk meneliti berbagai jenis kupu-kupu. Menurut Wallace, Bantimurung merupakan The Kingdom of Butterfly “Berdasarkan penelitian orang Inggris ada 150 spesies kupu-kupu di sini,” ujar Abidin, petugas taman wisata.
Untuk menjaga kupu-kupu dari kepunahan pemerintah setempat membuat penangkaran di lokasi ini, dan tentunya menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung. Selain penangkaran ada juga Museum kupu-kupu sebagai informasi dan pusat data kupu-kupu yang hidup di alam Bantimurung

Adidin menjelaskan jenis kupu-kupu di museum kupu-kupuAdidin menjelaskan jenis kupu-kupu di museum kupu-kupu
Bantimurung juga memliki dua buah goa yang bisa dimanfaatkan sebagai wisata minat khusus, Goa Batu dan goa Mimpi. Untuk menuju Goa Batu dibutuhkan stamina yang prima meskipun pengelola sudah membuatkan anak tangga setinggi 10 meter. Perjalanannya cukup jauh dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 20 menit.

Namun setelah tiba di sekitar Goa Batu, segala kelelahan segera terbayar dengan pemandangan indah danu beserta air terjun kecil yang begitu asri. Belum lagi keindahan di dalam goa dengan staglaktit dan stalagmite sepanjang lorong 30 meter.

Begitu pula gambaran Goa Mimpi, hanya ukuran dan lorong yang lebih panjang saja yang membedakan dengan Goa Batu. Untuk masuk ke dalam goa, tentunya diperlukan penerangan. Tapi jangan khawatir bagi Anda yang tidak membawa penerangan. Di depan mulut goa telah tersedia penyewaan lampu petromaks dengan biaya sebesar Rp. 25.000 sampai Rp. 50.000.

Melengkapi pesona alam yang telah ada, pengelola sengaja membuat fasilitas tambahan seperti musalla yang desainnya mengikuti kontur batuan alam setempat. Tersedia pula bom-bom car, kolam pemandian, flying fox, terkadang ada pertunjukan spontan live band-band lokal, dan sejumlah fasilitas lainnya. Untuk menikmati kesejukan dan keindahan Bantimurung, pengunjung cukup membayar retribusi karcis sebesar Rp.5.000 untuk dewasa dan Rp. 3.500 anak-anak. Bagi Anda yang ingin berlama-lama di sini, tersedia fasilitas penginapan dengan kisaran harga antara Rp. 40.000 sampai Rp. 60.000 plus fasilitas televisi di dalamnya.
Sebagai kenang-kenangan, jangan lupa membeli souvenir berupa kupu-kupu yang sudah diawetkan dalam bingkai dengan jumlah yang variatif. Kupu-kupu beragam warna nan indah itu dapat menghiasi dinding rumah Anda dengan harga yang terjangkau.

Pemandian Air Hangat Lejja



Kali ini saya kembali akan mengajak anda jalan-jalan, tepatnya sebuah lokasi Pemandian Alam yang sangat indah dengan panorama hutan lindung yang begitu sejuk,.....

Pemandian Air Panas Lejja merupakan salah satu objek wisata andalan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik dan manca negara. Pema
ndian ini berada dalam kawasan hutan lindung yang berbukit dengan panorama alam yang indah, sejuk, nyaman di Desa BuluE, Kecamatan Marioriawa, sekitar 44 km sebelah utara Kota Soppeng. dengan sumber air panas alam yang dapat menyembuhkan penyakit rematik dan gatal-gatal.

Untuk mencapai tempat ini, harus melewati jalan-jalan yang berliku dan terjal, jika Anda ingin menikmati perjalanan, alangkah baiknya Anda menggunakan kendaraan bermotor, karena Anda dengan santai dapat menikmati alam sekitar, jika anda menggunakan kendaraan beroda empat, pastikan kendaraan anda remnya mantap, karena jalanan sangat terjal.


Memasuki Pintu gerbang Lokasi Pemandian, anda tinggal memilih jalan masuk,... bisa langsung dengan kendaraan sampai di dekat kolam renang atau lewat depan dengan menyusuri deretan tangga dengan panorama yang indah.
Obyek wisata ini dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai seperti air bersih, listrik, areal parkir, jalan beraspal, guest House, Kolam berendam, lapangan tenis dan baruga wisata untuk pertemuan dengan daya tampung 300 orang.


Bagi anda yang ingin menikmati suasana kesejukan permandian lejja disediakan pula tempat penginapan, yang dapat disewakan dengan sistem harian, tepat ini dilengkapi tempat tidur, ruang tamu, kamar mandi, mirip villa. Jadi kalau anda datang dengan rombongan , alangkah baiknya menyewa tempat ini saja.
Tidak lengkap rasanya kalau Anda tidak mengunjungi pusat keluarnya air panas, anda harus hati-hati jika memasuki tempat ini, karena batu-batunya licin, disamping itu airnya sangat panas sehingga banyak pengunjung yang mencoba untuk merebus telur.... Eh...eh...dekat pohon ada bergelantungan kaleng-kaleng dan botol yang diikat, konon kata orang yang percaya kalau mengantungkan botol disana, maka hajatnya akan segera terlaksana.

Jadi kayaknya tidak ada lagi yang kurang semua telah tersedia disini, dengan suasana yang masih alami dan Asri.

Selasa, 25 Januari 2011

Wisata Budaya Kajang, Bulukumba

Secara geografis dan administratif, masyarakat adat Kajang terbagi atas Kajang Dalam dan Kajang Luar. Masyarakat Adat Kajang Dalam tersebar di beberapa desa, antara lain Desa Tana Toa, Bonto Baji, Malleleng, Pattiroang, Batu Nilamung dan sebagian wilayah Desa Tambangan. Kawasan Masyarakat Adat Kajang Dalam secara keseluruhan berbatasan dengan Tuli di sebelah Utara, dengan Limba di sebelah Timur, dengan Seppa di sebelah Selatan, dan dengan Doro di sebelah Barat. Sedangkan Kajang Luar tersebar di hampir seluruh Kecamatan Kajang dan beberapa desa di wilayah Kecamatan Bulukumba, di antaranya Desa Jojjolo ,Desa Tibona, Desa Bonto Minasa dan Desa Batu Lohe.


Namun, hanya masyarakat yang tinggal di kawasan Kajang Dalam yang masih sepenuhnya berpegang teguh kepada adat Ammatoa. Mereka memraktekkan cara hidup sangat sederhana dengan menolak segala sesuatu yang berbau teknologi. Bagi mereka, benda-benda teknologi dapat membawa dampak negatif bagi kehidupan mereka, karena bersifat merusak kelestarian sumber daya alam. Komunitas yang selalu mengenakan pakaian serba hitam inilah yang kemudian disebut sebagai masyarakat adat Ammatoa.


Jika teman-teman penasaran tentang kajang, tak ada salahnya tuk mengunjungi kampung adat yang satu ini. suasana kampung yang agak menyeramkan memberikan suasana baru dalam liburan anda....

Dari makassar cukup ambil mobil phanter menuju ke Bulukumba dengan biaya Rp. 40.000,- dari terminal bulukumba ambil pete-pete jurusan Kajang Luar. dari kajang Luar siap-siap jalan kaki sekitar kurang lebih 1 KM untuk menuju Kajang Ammatoa.

Takabonerate, Selayar

Sulawesi Selatan memiliki banyak pesona alam yang menakjubkan, salah satu yang paling terkenal adalah Taman Laut Takabonerate yang terletak di Kepulauan Selayar. 

Oke sebelum membahas lebih lanjut tentang Taman Laut Takabonerate, Selayar adalah sebuah pulau yang terletak di Sulawesi selatan yang memiliki pantai yang indah dan juga jarang disentuh oleh wisatawan. Selayar adalah menjadi pintu gerbang ke Taman Laut Takabonerate. Taman Laut Takabonerate merupakan kawasan yang masih alami. Sepanjang mata memandang hanya hamparan biru laut dan karang yang terlihat macet. Pulau-pulau sekitar Takaboerate masih hijau dengan berbagai jenis tanaman dan yang memiliki pantai landai berpasir putih.

Taman Laut Takabonerate memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Ukuran Takabonerate's atol sekitar 220.000 hektar dengan luas terumbu karang yang datar seluas 500 kilometer persegi. Berenang, menyelam, snorkeling, dan memancing, adalah kegiatan yang menyenangkan di Taman Laut Takabonerate. Yah, pesona dan keindahan laut di Selayar benar-benar akan membuat Anda bertanya-tanya. Selain terumbu karang yang indah, keragaman ikan dan sumber daya laut yang beragam, snorkeling dan menyelam harus lebih khusus. Jika Anda mengunjungi Indonesia, jangan lupa untuk mengunjungi pulau-pulau Selayar dan taman laut Takabonerate.

Mencapai taman laut Takabonerate cukuplah mudah, dari Makassar Mengambil Bus yang biasa langsung ke Selayar melalui kabupaten Bulukumba dan menyebrang dengan kapal feri menuju Kabupaten Selayar....

Putondo, Takalar

Wisata pantai memang tak ada matinya tuk di kunjungi. salah satu pantai yang indah dan pantas tuk di perhitungkan tuk dikunjungi bersama keluarga saat liburan adalah Pantai Putondo. terletak di Desa Cikoang Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dan memerlukan waktu tempuh sekitar 2 jam dari bandara Sultan Hasanuddin, makassar.

Cara mencapainya cukup mudah :
dari bandara Hasanuddin....bisa naik taxi langsung ke putondo atau mau agak murah...bisa naik pete2 dari bandara ke sentral dari sentral ambil pete2 sungguminasa,biasanya ada mobil yang langsung ke takalar...

Alam yang masih alami, udara segar serta masyarakat yang ramah adalah salah satu daya tarik dari pantai ini. selain itu terdapat banyak penginapan murah, dan fasilitas yang memadai.

Pantai Pasir Putih Tanjung Bira, Bulukumba

Tanjung Bira terkenal dengan pantai pasir putihnya yang cantik dan menyenangkan. Airnya jernih, baik untuk tempat berenang dan berjemur. Di sini kita dapat menikmati matahari terbit dan terbenam dengan cahayanya yang berkilau pada hamparan pasir putih sepanjang puluhan kilometer.

Pantai Bira yang sudah terkenal hingga mancanegara, kini sudah ditata secara apik menjadi kawasan wisata yang patut diandalkan. Berbagai sarana sudah tersedia, seperti perhotelan, restoran serta sarana telekomunikasi. Pantai Bira berlokasi sekitar 41 km kearah timur dari kota Bulukumba dengan pelabuhan penyeberangan fery yang menghubungkan daratan Sulawesi Selatan dengan pulau Selayar.

Pantai Tanjung Bira sangat indah dan memukau dengan pasir putihnya yang lembut seperti tepung terigu. Di lokasi, para pengunjung dapat berenang, berjemur, diving dan snorkling. Para pengunjung juga dapat menyaksikan matahari terbit dan terbenam disatu posisi yang sama, serta dapat menikmati keindahan dua pulau yang ada di depan pantai ini, yaitu Pulau Liukang dan Pulau Kambing.

Tanjung Bira terletak di daerah ujung paling selatan Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba sekitar 40 km dari Kota Bulukumba atau 200 km dari Kota Makassar. Perjalanan dari Kota Makassar ke Kota Bulukumba dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum berupa mobil Kijang, Panther atau Innova dengan tarif sebesar Rp. 40.000,-. Selanjutnya, dari Kota Bulukumba ke Tanjung Bira dapat ditempuh dengan menggunakan mobil pete-pete (mikrolet) dengan tarif berkisar antara Rp. 10.000 sampai Rp. 15.000. Total waktu perjalanan dari Kota Makassar ke Tanjung Bira sekitar 3 sampai 3,5 jam.

Jika pengunjung berangkat dari Bandara Hasanuddin, langsung menuju ke terminal Malengkeri (Kota Makassar) dengan menggunakan taksi yang tarifnya sekitar Rp. 50.000. Di terminal ini kemudian naik bus tujuan Bulukumba atau yang langsung ke Tanjung Bira. Di kawasan wisata Tanjung Bira, angkutan umum beroperasi hanya sampai sore hari. Jika pengunjung harus kembali ke Kota Makassar pada sore itu juga, di sana tersedia mobil carteran (sewaan) dengan tarif Rp. 500.000. Biaya tiket masuk ke lokasi Pantai Tanjung Bira sebesar Rp. 5.000.

Kawasan wisata Pantai Tanjung Bira dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti restoran, penginapan, villa, bungalow, dan hotel dengan tarif mulai dari Rp. 100.000 hingga Rp. 600.000 perhari. Di tempat ini juga terdapat persewaan perlengkapan diving dan snorkling dengan tarif Rp. 50.000.

Bagi pengunjung yang selesai berenang di pantai, disediakan kamar mandi umum dan air tawar untuk membersihkan pasir dan air laut yang masih lengket di badan. Bagi pengunjung yang ingin berkeliling di sekitar pantai, tersedia persewaan motor dengan tarif Rp. 65.000. Di kawasan pantai juga terdapat pelabuhan kapal ferry yang siap mengantarkan pengunjung yang ingin berwisata selam ke Pulau Selayar.

Namun sayang kurangnya perhatian dari pemerintah setempat membuat pantai pasir putih Tanjung Bira kurang terawat. masih kurangnya fasilitas umum yang memadai dan publikasi yang kurang membuat pantai ini hanya dikunjungi oleh masyarakat sekitar kabupaten bulukumba dan segelintir turis mancanegara.